Paradigma Pembangunan (bagian 1)

Tujuan :
1. Tujuan Pembangunan
2. Pengertian paradigam dan implilkasinya terhadap kebijakan pembangunan
3. Terjadinya pergeseran paradigma pembangunan di Indonesia dan implikasinya terhadap kemiskinan

Latar Belakang
Pembangunan pada dasarnya adalah upaya untuk mencapai kesejahteraan(kondisi yang ideal), karena kondisi saat ini dirasakan belum mencapai kondisi yang ideal seperti yang diharapkan. Artinya ada proses perubahan yang harus dilakukan dalam upaya pembangunan yaitu merubah dari kondisi sekarang kepada kondisi yang diharapkan (masyarakat yang sejahtera).
Pihak luar mempunyai pandangan bahwa masyarakat tidak mampu memecahkan masalah sendiri, apabila diberi bantuan untuk mengelola sendiri selalu habis sia-sia dan sebagainya.
Masyarakat miskin itu bodoh, malas dan sebagainya. Perempuan tidak perlu terlibat dalam pembangunan karena persoalan pembangunan persoalan kaum laki-laki. Pandangan-pandangan itu yang membuat kaum miskin dan perempuan tidak pernah dilibatkan dalam proses pembangunan. Pandangan-pandangan tadi disebut dengan paradigma, dalam hal pembangunan disebut pararadigma pembangunan.
Paradigma seseorang akan mempengaruhi keputusan dan pada akhirnya mempengaruhi tindakan seseorang. Akan tetapi kalau keputusan sekelompok orang sebagai pengambil kebijakan akan berdampak pada masyarakat. Contohnya keputusan DPRD, akan mempunyai dampak pada kehidupan masyarakat satu Kota/Kabupaten. Oleh karena itu cara pandang (pola pikir) para pengambil kebijakan terhadap pembangunan menjadi penting.
Sebenarnya sejak reformasi arah pembangunan sudah mulai kepada pembangunan manusia dengan pendekatan pembangunan partisipatif dan pemberdayaan.
Apabila para pengambil kebijakan masih mementingkan diri sendiri dan golongannya, maka keputusan (kebijakan) yang dibuat hanya akan menguntungkan kelompok tertentu. Kepentingan-kepentingan golongan tersebut akan menimbulkan perpecahan . Dalam kondisi ini, maka pembangunan seringkali tidak berpihak kepada orang miskin. Di lain pihak kelompok masyarakat yang selalu menggantungkan diri pada uluran tangan pihak luar (tidak mencoba ke luar dari permasalahan secara mandiri) juga akan semakin memperparah proses keluar dari lingkaran kemiskinan. Hal ini akan menjadi sebuah lingkaran setan, kalau tidak diputus rantainya maka akan berlangsung terus menerus.

Baca kelanjutannya dalam posting yang akan datang .........
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tulisan diatas merupakan bagian dari Modul: Tantangan Penanggulangan Kemiskinan (Paradigma Pembangunan dan Anatomi Kemiskinan)

0 Response to "Paradigma Pembangunan (bagian 1)"

Posting Komentar

Silakan kirimkan komentar Anda