
Peluang inilah yang menjadi pertimbangan warga Wanengpaten untuk memulai usaha mandiri hanger / gantungan baju. Dari sekian banyak jenis hanger, dipilih hanger besi. Karena jenis hanger ini tipis dan pipih sehingga bisa disusun dalam jumlah banyak, lebih tahan lama, menampilkan kesan cantik sekaligus ringkas.
Pada umumnya kawat bekas dapat diperoleh dari pabrik-pabrik besar. Pembelian biasanya harus dalam jumlah besar. So, ini menjadi kesulitan tersendiri bagi pengrajin yang bermodal kecil. Namun keterbatasan ini tidak berlaku bagi warga Desa Wanengpaten, berkat keberadaan pengepul kawat bekas di Desa Wanengpaten, yakni Bapak H. Nuh di Dusun Combong RT 15 RW 5 Desa Wanengpaten.
Dana pinjaman bergulir tersebut selanjutnya dipergunakan untuk modal pembelian kawat bekas sebesar Rp. 780.000,00/kuintal. Setiap 1 kg kawat dapat dipakai untuk membuat 1,5 lusin hanger atau 18 buah. Sedangkan biaya produksi (termasuk manik-manik, plastik kemasan dan krom) sebesar Rp. 3.000,00/kg atau Rp. 300.000,00/kuintal. Harga jual hanger senilai Rp. 9.500,00/lusin. Keuntungan hasil penjualan sebesar Rp. 345.000,00/kuintal atau Rp. 3.450,00/kg. Proses produksi dari bahan baku hingga barang jadi sebanyak 25 lusin per orang per hari.
Untuk pemasaran saat ini hanger diambil langsung oleh pengepul (sales freelance) dan dipasarkan langsung melalui took-toko di wilayah Kabupaten Kediri.
Ke depan, diharapkan adanya kerja sama dengan dinas terkait maupun kelompok peduli lainnya untuk peningkatan kualitas, produktifitas, manajemen usaha dan pemasaran yang lebih luas. Sekaligus menarik minat warga lainnya yang saat ini masih menganggur untuk dapat berkembang menjadi wirausahawan / wirausahawati.
Bilamana membutuhkan informasi lebih lanjut, dapat menghubungi :
0 Response to "Gantungan Baju Sumber Harapan"
Posting Komentar
Silakan kirimkan komentar Anda