Desa Wanengpaten merupakan desa yang berada dipinggiran sungai Brantas yang membelah Kediri menjadi dua wilayah, barat sungai dan timur sungai. Pola hidup masyarakat sebagian besar menggantungkan kehidupannya pada pertanian dan potensi sungai. Hampir 90% warga masyarakat menggantungkan usaha di bidang pertanian untuk menopang ekonomi rumah tangga, khususnya petani tradisional (padi & palawija).
Dengan latar belakang semakin mahalnya harga pupuk anorganik sekaligus mendukung program pemerintah untuk menggunakan pupuk organik, maka warga Desa Wanengpaten khususnya yang pekerjaannya sebagai petani mengusulkan kegiatan Pelatihan Pembuatan Bokashi. Rencana kegiatan ini tertuang di dalam PJM Pronangkis Desa Wanengpaten sebagai pelatihan ketrampilan. Harapan dari pelatihan ini, warga petani di Wanengpaten nantinya dapat memproduksi pupuk alternatif yang lebih murah dan mudah dibuat, tetapi berdaya guna untuk pelestarian lahan pertanian dan pada akhirnya mampu meningkatkan produktifitas hasil pertanian.
Bokashi merupakan pupuk organik yang dibuat dengan cara fermentasi. Bahan bakunya terdiri dari sisa tanaman, kotoran ternak, sampah dapur atau campuran material organik lainnya. Pupuk bokashi dibuat dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme efektif (EM4) sebagai dekomposernya.
Bokashi dipopulerkan kali pertama di Jepang sebagai pupuk organik yang bisa dibuat dengan cepat dan efektif. Istilah bokashi diambil dari bahasa Jepang yang artinya perubahan secara bertahap. Sedangkan EM4 merupakan jenis mikroorganisme dekomposer untuk membuat pupuk bokashi. EM4 dipopulerkan oleh Prof. Dr. Teruo Higa dari Jepang.
Pelatihan bokashi di Desa Wanengpaten merupakan kegiatan pemanfaatan BLM 2012, khususnya anggaran dari DDUB sebesar Rp 2.250.000 ditambah swadaya masyarakat yang direncanakan semula sebesar Rp 225.000,00. Sehingga total rencana anggaran yang digunakan sebesar Rp 2.475.000,00. Namun dalam pelaksanaannya terjadi perubahan realisasi swadaya yakni menjadi sebesar Rp 757.000,00. Sehingga total realisasi anggaran menjadi sebesar Rp 3.007.500,00.
Untuk pelaksanaan pelatihan ini dibentuk KSM bernama Subur Makmur yang diketuai oleh Bapak Supriadi, dan beranggotakan 7 orang laki-laki. Sedangkan jumlah penerima manfaat sebanyak 40 orang petani dari PS-2.
Pelatihan ini dilaksanakan pada bulan Januari 2013, dengan bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Kediri dan mendapatkan bimbingan teknis pelatihan dari tenaga penyuluh pertanian.setempat. Bokashi hasil dari pelatihan ini dipergunakan seluruhnya oleh penerima manfaat untuk pupuk tanaman pertaniannya.
Ke depan, diharapkan adanya bantuan bimbingan teknis secara berkelanjutan maupun dana hibah dari Dinas terkait ataupun kelompok peduli agar pelatihan bokashi ini dapat berkembang untuk produksi masal sebagai alternatif sumber penghasilan para penerima manfaat.
Bilamana membutuhkan informasi lebih lanjut tentang pelatihan pembuatan pupuk bokashi ini dapat menghubungi :
Bp. Yadi
PK LKM Mekar Jaya Desa Wanengpaten
Nomor hp. 085 257 688 499
Dengan latar belakang semakin mahalnya harga pupuk anorganik sekaligus mendukung program pemerintah untuk menggunakan pupuk organik, maka warga Desa Wanengpaten khususnya yang pekerjaannya sebagai petani mengusulkan kegiatan Pelatihan Pembuatan Bokashi. Rencana kegiatan ini tertuang di dalam PJM Pronangkis Desa Wanengpaten sebagai pelatihan ketrampilan. Harapan dari pelatihan ini, warga petani di Wanengpaten nantinya dapat memproduksi pupuk alternatif yang lebih murah dan mudah dibuat, tetapi berdaya guna untuk pelestarian lahan pertanian dan pada akhirnya mampu meningkatkan produktifitas hasil pertanian.
Bokashi merupakan pupuk organik yang dibuat dengan cara fermentasi. Bahan bakunya terdiri dari sisa tanaman, kotoran ternak, sampah dapur atau campuran material organik lainnya. Pupuk bokashi dibuat dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme efektif (EM4) sebagai dekomposernya.
Bokashi dipopulerkan kali pertama di Jepang sebagai pupuk organik yang bisa dibuat dengan cepat dan efektif. Istilah bokashi diambil dari bahasa Jepang yang artinya perubahan secara bertahap. Sedangkan EM4 merupakan jenis mikroorganisme dekomposer untuk membuat pupuk bokashi. EM4 dipopulerkan oleh Prof. Dr. Teruo Higa dari Jepang.
Pelatihan bokashi di Desa Wanengpaten merupakan kegiatan pemanfaatan BLM 2012, khususnya anggaran dari DDUB sebesar Rp 2.250.000 ditambah swadaya masyarakat yang direncanakan semula sebesar Rp 225.000,00. Sehingga total rencana anggaran yang digunakan sebesar Rp 2.475.000,00. Namun dalam pelaksanaannya terjadi perubahan realisasi swadaya yakni menjadi sebesar Rp 757.000,00. Sehingga total realisasi anggaran menjadi sebesar Rp 3.007.500,00.
Untuk pelaksanaan pelatihan ini dibentuk KSM bernama Subur Makmur yang diketuai oleh Bapak Supriadi, dan beranggotakan 7 orang laki-laki. Sedangkan jumlah penerima manfaat sebanyak 40 orang petani dari PS-2.
Pelatihan ini dilaksanakan pada bulan Januari 2013, dengan bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Kediri dan mendapatkan bimbingan teknis pelatihan dari tenaga penyuluh pertanian.setempat. Bokashi hasil dari pelatihan ini dipergunakan seluruhnya oleh penerima manfaat untuk pupuk tanaman pertaniannya.
Ke depan, diharapkan adanya bantuan bimbingan teknis secara berkelanjutan maupun dana hibah dari Dinas terkait ataupun kelompok peduli agar pelatihan bokashi ini dapat berkembang untuk produksi masal sebagai alternatif sumber penghasilan para penerima manfaat.
Bilamana membutuhkan informasi lebih lanjut tentang pelatihan pembuatan pupuk bokashi ini dapat menghubungi :
Bp. Yadi
PK LKM Mekar Jaya Desa Wanengpaten
Nomor hp. 085 257 688 499
0 Response to "Kembali ke Alam"
Posting Komentar
Silakan kirimkan komentar Anda