Pelatihan Budidaya Jamur Tiram

Sebagai bentuk pelaksanaan kegiatan sosial ekonomi berkelanjutan, banyak pilihan wirausaha yang ingin dikembangkan oleh LKM Sumber Rejeki, Desa Plosorejo, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri. Untuk BLM 2011 telah dipilih salah satu kegiatan, yakni Budidaya Jamur Tiram Putih. Kegiatan ini diikuti oleh 3 KSM sekaligus, yaitu: KSM Jamur Juron, KSM Jamur Barat dan KSM Dipo Jamur,  meliputi pelatihan teori dan praktek yang didampingi oleh pengusaha Jamur Tiram Putih yang telah sukses.

Jamur tiram putih dipilih karena modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar, kebutuhan media tanam yang mudah didapat. Serta teknik budidaya jamur tiram putih lebih mudah di banding budidaya jamur kayu yang lain.
Kelebihannya jika di banding dengan jamur yang lain adalah jamur  tiram putih merupakan salah satu jenis jamur yang saat ini menjadi alternatif pilihan sebagai makanan sehat yang layak di konsumsi. Di samping rasanya yang lezat, bahkan mirip rasanya daging Ayam. Jamur tiram putih memiliki kandungan gizi yang cukup bermanfaat. Sehingga saat ini, sudah menjadi pilihan masyarakat sebagai makanan yang layak di konsumsi. Hal tersebut tentunya menjadikan permintaan pasar akan jamur tiram putih semakin meningkat. Bukan hanya dalam negeri tapi juga permintaan dari luar negeri. Adapun permintaan dari luar negeri masih sangat besar peluangnya. Khususnya di Kediri masih sangat terbatas dan masih terpusat pada wilayah tertentu. Sehingga peluang membudidayakan menjadi pilihan yang tepat. Manfaat lainnya adalah :
  • Sebagai penambah ekonomi keluarga dengan memanfaatkan lahan pekarangan dan tenaga keluarga secara tidak langsung sebagai pekerja.
  • Sebagai pendaur ulang limbah yang masih mengandung senyawa ligno selulotik seperti kulit kacang tanah, sepah tebu, tongkol jagung dan serbuk kayu gergaji.
Pelatihan diawali dengan pelatihan teori yang diberikan oleh Bapak Subani, yang telah membudidayakan jamur tiram putih sekaligus menjadikannya menjadi wirausahawan sukses. Pelatihan diikuti oleh puluhan peserta dari 3 KSM. Di hari berikutnya, Bapak Subani terjun langsung mendampingi peserta pelatihan untuk melakukan praktek budidaya.
Secara singkat urutan proses budidaya jamur tiram putih sebagai berikut :

A. PEMBUATAN MEDIA TANAM JAMUR ( LOG )
Dalam pembuatan media ( LOG ), ada beberapa langkah yang harus dilakukan, meliputi :
                                                                                                                
1.  Persiapan Bahan Media
Jamur tiram putih adalah termasuk golongan jamur kayu maka media tumbuhnya juga berbasis pada serbuk kayu ( grajen).
Untuk membuat 120 log, kita siapkan bahan-bahan sebagai berikut:
v  Serbuk kayu 3 Sak bekas pakan ternak.
Dianjurkan menggunakan serbuk kayu yang lunak, misalnya kayu randhu,
      sengon, nangka dan sebagainya. Hindari penggunaan kayu kelapa, kayu jenis kalimantan.
v  Bekatul halus 12 Kg.
      Bagi pertumbuhan MISSELIUM bekatul berperan sebagai penyedia karbohidrat.
v  Kapur mati ( CaCo3)
      Kapur sebagai bahan untuk menciptakan media tumbuh jamur pada kondisi basa ( PH 6-7)

2. Pencampuran Bahan
v  Serbuk kayu di ayak agar serpihan kayu yang terlalu besar dan tajam dapat tersisih, agar tidak menusuk kantung plastik pengemas.
v  Kapur di ayak agar batuan kasar terpisah.
v  Dari bahan tersebut di campur mulai dari bahan yang volumenya kecil ( bekatul-kapur)
Setelah merata campuran tadi ditaburkan pada hamparan serbuk kayu, diaduk terus sampai betul-betul homogen dan selanjutnya ditambahkan air secukupnya. Air dianggap cukup apabila campuran di remas dan dilepaskan akan tetap menggumpal.

3. Pengemasan Bahan
Setelah campuran media siap, pekerjaan selanjutnya adalah memasukkan campuran ke dalam kantung plastik/pengemasan.
Bahan yang di siapkan adalah
v  Kantung plastik ukuran 18 x 35cm
v  Cincin paralon ukuran ¾ dim
v  Kapuk randhu/ kapas
v  Gelang karet tahan panas.

Urutan pekerjaannya:
v  Adonan / campuran media di masukkan kedalam kantung plastik yang ujung bawah plastik di lipat kedalam dan di padatkan dengan alat Pres atau alat lain.
v  Masukkan cicin paralon pada ujung plastik dan di tutup kapuk/kapas, sehingga menyerupai botol.
v  Ketinggian LOG setelah di padatkan adalah +  20 cm dengan bobot 1,1-1,2 kg. Hal ini perlu di jelaskan karena hubungan dengan tingkat kebasahan media. Media yang terlalu basah atau terlalu kering akan memperlambat pertumbuhan MISELLIUM.

B. STERILISASI
Media tanam yang sudah dalam log banyak mengandung spora jamur liar (termasuk jamur beracun), untuk itu perlu di sterilkan. Alat sederhana untuk sterilisasi adalah 2 buah drum bekas yang di susun dan di dalamnya di pasang Rak untuk menyusun Log ( PASTEURISASI ). Satu kali kerja akan mensterilkan log sebanyak 19 LOG x 7 susun = 133 LOG ( Ini sesuai dengan bahan yang di siapkan di atas ).
Sumber panas sterilisasi dapat di peroleh dari kompor minyak ataupun kayu bakar dengan lama pemanasan adalah 7 jam dengan nyala api yang kontinue.

C. PEMBIBITAN ( INNOKULASI ) 
Setelah pemanasan selama 7 jam, LOG dibiarkan dalam drum sampai dingin/minimal hangat, selanjutnya dari drum dipindah keruang yang bersih untuk di berikan bibit.
      Bahan / Alat yang perlu di siapkan dalam pembibitan ini adalah:
v  Alkohol 70%
v  Spiritus
v  Batang logam stenlees ( Alat pengorek bibit )
v  Bibit Jamur Tiram putih ( FILLIAL 3 / F3 )

       Urutan Kerja.:
Ø  Lumuri tangan pekerja dengan alkohol
Ø  Bakar botol bibit jamur dan logam pengorek bibit dengan api lampu spiritus
Ø  Bibit dalam botol dikorek dengan batang besi untuk mempersiapkan bibit yang akan dituang kedalam log
Ø  Dengan gerakan cepat buka kapuk penutup log, segera tuangkan bibit dan tutup kapuk kembali
Ø  Ratakan bibit agar terhampar dipermukaan log

Pekerjaan pembibitan selesai dan log ditempatkan pada ruang yang hangat, yaitu dalam kumbung pembibitan. Ditata dengan posisi berdiri diatas rak-rak yang telah disediakan atau bisa juga diatas lantai. Dan untuk membantu misellium, tutup hamparan log dengan kertas koran. Ditempat ini memerlukan waktu ± 30 hari. Pembibitan dikatakan berhasil apabila misellium segera menjalar keseluruh permukaan log.

Tuntutan konsumen terhadap sayuran NON PESTISIDA merupakan dorongan serta peluang yang menjanjikan bagi petani jamur. Budidaya yang mudah dan tidak memerlukan modal yang besar, sehingga dapat dilaksanakan oleh siapapun sebagai usaha sampingan untuk menambah pendapatan guna meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Informasi yang diperoleh dari internet, menunjukkan bahwa pasokan jamur dalam negeri masih belum bisa mencukupi akan permintaan masyarakat dalam negeri sendiri , apalagi permintaan Luar Negeri. Baik dalam bentuk jamur segar maupun dalam bentuk makanan jadi seperti : KERIPIK JAMUR TIRAM PUTIH dan lain sebagainya.

Tentunya perjalanan wirausahawan tidak semulus yang diharapkan, banyak tantangan yang harus dihadapi. Kesabaran, keikhlasan, keuletan dan ketekunan yang dibarengi dengan pengetahuan dan pengalaman insya Alloh akan mengantarkan KSM  kepada keberhasilan. Dan tentunya keberhasilan itu bisa dirasakan oleh keluarga kita dan juga masyarakat disekitar kita. Aamiin.

Informasi lebih lanjut, hubungi :
Bp. Suwandi
UPS LKM Sumber Rejeki Desa Plosorejo
0857 3628 0761




2 Responses to "Pelatihan Budidaya Jamur Tiram"

  1. mantap...matur suwun booosss....dr mujiono samarinda kaltim

    BalasHapus
  2. bos belajar disitu bisa nggak n biayanya berapa dari blabak kandat kediri,

    BalasHapus

Silakan kirimkan komentar Anda